Senin, 12 September 2011

Kecepatan Cahaya

Cahaya adalah suatu zat yang bersifat dualisme atau maksud lainnya adalah cahaya bersifat seperti gelombang namun juga memiliki massa tertentu dan ada juga yang tidak. Kecepatan cahaya pada umumnya ditulis dengan angka 300.000 km/s hasil bilangan bulat dari  299.792.458 m/s (cepat sekali ^_^ ) . Untuk mengetahui kecepatan ini tidaklah dirintis oleh satu orang saja melainkan dari banyak pihak. Walaupun seperti itu, sebelum dimulainya era Albert Einstein mereka berpendapat bahwa kecepatan maksimal itu tidak ada.

Kelajuan cahaya yang merambat melalui bahan-bahan transparan, misalnya gelas atau pun udara. Kelajuan cahaya pada pada dasarnya akan lebih lambat dari c bila merambat melalui materi. Rasio antara c dengan kecepatan v (kecepatan rambat cahaya dalam suatu materi) disebut sebagai indeks refraksi n material tersebut (n = c / v). Sebagai contohnya, indeks refraksi gelas umumnya berkisar sekitar 1,5, berarti bahwa cahaya dalam gelas bergerak pada kelajuan c / 1,5 ≈ 200.000 km/s; indeks refraksi udara untuk cahaya tampak adalah sekitar 1,0003, sehingga kelajuan cahaya dalam udara adalah sekitar 90 km /s lebih lambat daripada c.

Lalu berapakah waktu yang dibutuhkan seberkas cahaya untuk bisa mencapai ke bumi? Jadi, apabila seberkas cahaya dari matahari menuju ke bumi, waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar 8 menit

Leia Mais…

Minggu, 01 Mei 2011

Teori Relativistik

Pada tahun 1905 dunia telah digemparkan oleh 3 jurnal ilmiah yang sangat berbobot. Pertama adalah  gerak brown, kedua efek fotolistrik dan yang terakhir tentang teori relativistic. Semula dunia menganggap  teori itu tidak sesuai dengan nalar, namun terbukti berdasarkan eksperimen. Dan kini, teori tersebut telah mengantarkan Einstein sebagai fisikawan terhebat pada abad ke-20.

Leia Mais…

Jumat, 22 April 2011

Dilasi waktu

Dilasi waktu adalah konsekuensi dari teori (relativitas khusus) dimana dua pengamat yang bergerak relatif terhadap satu sama lain akan mengamati bahwa jam pengamat lain berdetak lebih lambat dari jamnya. Peristiwa ini bukanlah akibat dari kesalahan jam atau faktor teknis lainnya, tetapi merupakan sifat dasar dari ruang-waktu yang dijelaskan dalam teori relativitas.

Kebingungan yang sering muncul dalam mempelajari efek ini adalah efek ini berlaku dua arah: jika pengamat A mengamati bahwa jam pengamat B berdetak lebih lambat karena efek ini, maka pengamat B juga akan mengamati bahwa jam pengamat A berdetak lebih lambat. Hal ini sangat berlawanan dengan intuisi: jika A mengamati jam B berdetak lebih lambat maka B akan mengamati jam A berdetak lebih cepat.

Secara kuantitatif, jika menurut pengamat A jamnya menyatakan selang waktu sebesar \Delta t_0\,, maka selang waktu ini akan teramati oleh pengamat B sebesar \Delta t\, dengan hubungan matematis yang dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

\Delta t=\gamma \Delta t_0=\left({1\over\sqrt{1-{v^2\over c^2}}}\right)\Delta t_0

Berkas:Time dilation.svg

Leia Mais…